JABAR - Sekjen Gerakan Mahasiswa KOSGORO Dian Assafri Nasa'i mengecam keras aksi pembakaran Al Quran oleh oknum partai sayap kanan di Swedia.
Dian Assafri menyebut pembakaran Al Quran di Swedia merupakan tindakan yang tidak terpuji dan patut ditindak ke akar akarnya. Pasalnya aksi pembakaran tersebut diduga terdapat unsur kesengajaan untuk memperburuk situasi politik di Dunia.
" Pembakaran Al Quran merupakan tindakan yang menodai umat muslim di seluruh dunia, tindakan ini bisa memicu konflik yang kepanjangan, .maka dari itu kami meminta pemerintah Swedia untuk mengusut tuntas dan meminta maaf kepada umat muslim", Ujar Dian Assafri Nasa'i ketika dihubungi Jabar Indonesiasatu.co.id, Senin ( 30/01/23).
Dosen MKWU Universitas Pancasila tersebut, menjelaskan Islam merupakan agama resmi terbesar kedua di Swedia setelah Kristen, dengan jumlah penganut sekitar 500.000 jiwa atau 5?ri populasi Swedia.
Kata Dian, dalam buku yang ditulis oleh Anne Sofie Roald tahun 2004 dengan judul "New Muslims in a B11 European Context, The Experience of Scandinavian Converts" Sekitar abad ke-18, Swedia bersekutu dengan Kesultanan Utsmaniyah. Hal ini ditambah lagi fakta bahwa Raja Swedia Carl XII berada di bawah perlindungan Ottoman pada tahun 1709-1714 dan membuat Swedia memberi kebebasan beragama kepada umat Islam.
" Pada masa itu banyak disertasi mengenai Islam di universitas-universitas di Swedia. Saat ini, jumlah Muslim yang besar dapat ditemukan di Malmo dan Stockholm yang memiliki persentase muslim di atas 10?ri populasi kota, " jelasnya.
Pembakaran Al-Quran yang dilakukan Paludan membuat protes di sejumlah negara. Terbaru seruan memboikot produk Swedia, seperti IKEA, Volvo, H&M, juga datang akibat insiden itu.
" Aksi biadab pembakaran Al Quran tentunya melukai hati umat muslim di belahan dunia, jika Pemerintah Swedia dan Belanda tidak segara mengusut tuntas dalang di balik tindakan yang tidak terpuji itu, tentunya akan merugikan negara sendiri, karena kita lihat aksi demontrasi di belahan dunia dan di indonesia jika oknum yang membakar Al Quran tidak ditangkap, umat muslim tidak segan akan memboikot produk - produk negara Swedia dan Belanda", tegasnya. ***
Baca juga:
IKN Tingkatkan Taraf Pendidikan Warga Kaltim
|