BANDUNG – Komndan Lanal Bandung Kolonel Laut (KH/W) Dr. Renny Setiowati, S.T., M.Sc., M.Tr.Hanla., menghadiri Rapat Paripurna DPRD Provinsi Jawa Barat dalam rangka Mendengarkan Pidato Kenegaraan Presiden RI dalam rangka rangkaian Hari Ulang Tahun Ke-79 Kemerdekaan RI Tahun 2024, yang diikuti oleh seluruh Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat dan seluruh Pimpinan Partai serta Tokoh Agama maupun Tokoh Masyarakat Provinsi Jabar, bertempat di Ruang Sidang DPRD Provensi Jawa Barat, Jalan Diponegoro No. 27 Kota Bandung, Jum’at (16/08/2024).
Kegiatan tersebut diawali dengan pembukaan, menyanyikan Lagu Kebangsaan Indonesia Raya, Pembacaan Do’a, Sambutan Pengantar Ketua DPRD Provinsi Jawa Barat, dan mendengarkan Pidato Presiden Republik Indonesia, serta Penutup.
Baca juga:
Cirebon EXPO 2023
|
Dalam Pidatonya, Presiden Republik Indonesia Ir. H. Joko Widodo mengatakan bahwa Tahun ini genap 10 tahun saya sebagai Presiden Republik Indonesia dan genap 5 tahun Profesor KH. Ma'ruf Amin menjabat sebagai Wakil Presiden Republik Indonesia, sebuah tanggung jawab dan kepercayaan kita yang tidak pernah kami bayangkan sebelumnya, tidak pernah kami pikirkan sebelumnya. Sejak hari pertama saya menerima amanah ini saya sangat menyadari akan ada banyak gelombang yang harus dihadapi, akan banyak tantangan yang harus diselesaikan tapi dari awal dan juga yakin dan sangat percaya bahwa saya tidak sendirian, cita-cita dan harapan masyarakat ada dukungan dan do'a dari rakyat yang selalu mengiringi dan memuaskan, senyum sapa dan do'a.
Sumber kekuatan saya dan hari ini 16 Agustus 2022 kami menyampaikan terima kasih yang tulus, terima kasih yang sebesar-besarnya kepada bapak ibu semua kepada seluruh rakyat Indonesia dimanapun berada. Yang selama 10 tahun ini kuat bersama-sama melintasi tantangan menata gelombang dan menghadapi terjadinya perubahan sehingga kita sebagai sebuah bangsa yang besar bisa sampai kepada titik ini titik yang bisa menjadi untuk menggapai bersama dimasa yang akan datang. Alhamdulillah selama 10 tahun ini kita telah mampu membangun sebuah pondasi dan peradaban baru dengan pembangunan yang menyentuh semua lapisan masyarakat, pembangunan yang memberi dampak bagi masyarakat luas dan pembangunan yang membuka peluang untuk tumbuh bersama-sama.
Disisi lain kita sudah menampilkan daftar untuk meningkatkan produksi pada nilai tambah dan tidak lagi mengekspor bahan mentah tapi mengolahnya dulu walaupun banyak negara lain yang menentang bahkan berusaha menggagalkan tapi kita sebagai bangsa yang berdaulat, sebagai bangsa yang besar kita tidak goyang bahkan terus maju untuk melangkah mulai dari nikel timah dan tembaga yang akan dilanjutkan dengan tema serta sektor potensial lainnya seperti perkebunan pertanian dan berkualitas. Alhamdulillah sampai saat ini telah terbangun semester dan industri pengolahan industri dan tembaga dan meningkatkan pendapatan negara lebih dari 158 triliun selama 8 tahun ini dari kekayaan yang ada di negeri ini. Anugerah Allah SWT untuk lebih dapat diolah besar-besarnya untuk kepentingan rakyat dapat dimanfaatkan semata-mata untuk kesehatan rakyat, semuanya itu bisa kita ambil alih kembali. Selain itu, disaat dunia mulai mengarahkan masa depannya ke ekonomi hijau, Indonesia juga tidak ingin kehilangan momentum ini karena Indonesia memiliki potensial yaitu sekitar kurang lebih 3.63 watt baik dari energi air, angin, matahari, panas bumi, gelombang laut dan bio energi sehingga kita terus konsisten mengambil bagian dalam langkah dunia melakukan transisi energi secara hati-hati dan tetap karena transisi energi ini kita wujudkan adalah transisi energi yang berkeadilan yang terjangkau dan mudah diakses bagi masyarakat disektor teknologi yang digitalisasi tersebut untuk pertama kalinya kita memiliki sebuah realisasi layanan pemerintah bagi masyarakat.
Dirgahayu Republik Indonesia, Dirgahayu Negeri Pancasila, Merdeka, Merdeka, Merdeka.
(Pen Lanal Bandung/Hendi)